NAWA AKSARA Nawa Aksara, begitulah yang pernah diceritakan ayah kepadaku, dia menceritakan sosok Ir Soekarno yang dia kagumi. Ada kilatan-kilatan berkas cahaya masa lalu ketika aku mengingatnya. Saat itu aku masih kecil, masih lugu dan penuh kegembiraan. Di dalam rumah yang jendelanya meneruskan cahaya pagi, aku berlarian sambil tertawa. Di luar terlihatan kilatan cahaya seperti kristal, itu baju basah yang sedang dijemur oleh ibu. Entah mengapa aku menulis ke arah masa lalu itu. Sebenarnya yang aku rasakan saat menulis blog pertama ini adalah sebuah perasaan saat usiaku sudah mencapai angka 26 tahun. Ternyata, sudah jauh dari masa kecil itu. Badanku sudah banyak berubah, pemikiranku sangat dipengaruhi apa yang aku baca, yang aku alami, dan yang timbul dari interaksiku dengan masyarakat. Aku sadar kategoriku adalah seorang sanguinis, tapi kenapa introvert, ternyata itu hal yang biasa banyak ku temui juga di masyarakat. Lagu-lagu sunda yang dinyanyikan Heti Koes Endang bern